Beramal dengan Cara Licik

Ayo, mari kita belajar jadi penjahat pahala. Hahaha…
kita raih pahala yg sebanyak-banyaknya dengan cara yang semudah-mudahnya.
licik kan? wkwkw…

ah terserah mau dibilang licik boleh,
mau dibilang taktik boleh..
yang jelas saya berpedoman

Dari Amirul mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khaththab ra. berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Segala perbuatan tergantung pada niatnya
Setiap orang akan mendapatkan (pahala) dari apa yang diniatkannya. 
Barangsiapa berhijrah untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. 
Barangsiapa berhijrah untuk mencari dunia atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya hanya untuk itu (tidak mendapat pahala di sisi Allah)”. (HR. Bukhari dan Muslim).

“Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah (QS. Ali Imran : 159).


“Sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuatkebaikan.” [QS. Huud: 115]

“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, 
dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan 
melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” [QS. an-Nisa: 40]





so, di sini saya ingin mengajak teman-teman semua untuk berbuat baik
dengan niat yang “licik” biar bisa dapet pahala yang berlipat-lipat.

eh sebelumnya, saya di sini bukan sedang pamer atau riya.
sama sekali bukan. saya tidak mau amalan saya hangus begitu saja.

saya hanya ingin berbagi sedikit pengalaman yang agak “licik” dalam beramal.
hahaha….

misalnya ya…
tentang donor darah.
kata orang donor darah itu manfaatnya biar sehat, biar segar, dan sebagainya.
yap itu betul sekali.
tapi buat saya, manfaat lain dari donor darah adalah kita bisa beramal jariyah dengan gratis.
iya..iya… membingungkan ya…
amal jariyah kan harus aset tetap? yang masa manfaatnya bisa lamaaa…
kalau saya kutip dari http://majelisvirtual.com/2010/07/05/tujuh-macam-amal-jariyah/

amal jariyah itu ada 7:
1. Membangun masjid, sepanjang dipergunakan shalat.
2. Membuat saluran air minum, selama diminum masyarakat.
3. Menulis atau mencetak mush-haf (Alqur’an) selama dibaca.
4. Menggali sumur, selama digunakan masyarakat.
5. Menanam pohon, selama hasilnya  dapat dinikmati orang lain atau hewan.
6. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat, selama ilmu itu diamalkan.

mana ada darah yang bisa jadi amal jariyah? ya ga? hehehe…
balik lagi, saya berpedoman “Segala perbuatan tergantung pada niatnya.”
kalau saya niatnya ingin beramal jariyah dengan
memberikan eritrosit, trombosit, leukosit, dan sebagainya yang ada dalam darah saya;
selama itu semua dimanfaatkan oleh seseorang yang membutuhkan darah.
hayo… siapa yang mau melarang?
ini kan urusan saya dengan Allah.
kalaupun nanti eritrositku sudah dirombak habis oleh liver si reseptor darah, toh masih ada trombosit dan leukositnya.
kalau semua dari bagian darah sudah habis dimanfaatkan, ya sudah.
saya niatkan semoga Allah memberikan pahala untukku
dari kesehatan yang sekarang dia rasakan karena mendapat transfusi darahku.
hayo… boleh ga saya niat kaya gitu?
yang niatnya mencari dosa aja boleh koq,
masa yang niatnya mencari pahala banyak ga boleh?
wkwkw…
Allah kan Maha Penyayang… boleh ya… hihihi…aamiiin….
contoh lagi ya…
katanya orang-orang mendingan pake premium daripada pertamax.
rakyat itu sudah susah, penghasilan ga seberapa, masih dibebani bensin mahal.
ada lagi yang bilang,
daripada subsidi dinikmati koruptor, lebih baik dinikmat kita aja sebagai rakyat.
hahaha….
saya heran, sebetulnya rakyat itu siapa sih?
saya juga rakyat koq, tapi kalau dibilang saya rakyat yang susah enggak juga ah.
males saya meyakinkan diri sebagai rakyat susah.
orang udah tau saya itu susah, ga usah dipamer-pamerin lagi lah. malu.
kaya ga ada kerjaan lain aja selain memamerkan kesusahan.
kalau mengalihkan subsidi dari perut koruptor ke perut kita,
lah.. sama aja boong donk…
judulnya sama-sama dialihkan dari yang harusnya berhak menerima,
yaitu orang miskin.
siapa sih orang miskin yg berhak menerima subsidi bbm?
orang miskin kan ga bakal punya motor/ mobil??
coba deh lihat para ojekers.. sopir-sopir angkot dan sebagainya
yang menggunakan transportasi sebagai sektor usaha utamanya.
atau jasa pengiriman barang, antar jemput anak,
dengan subsidi, biaya produksi mereka turun,
harga barang/jasa makin murah karena biaya transportasi rendah.
mereka lah yang lebih membutuhkan subsidi dibanding mahasiswa
yang cuma dipake kuliah dan jalan-jalan bareng doi,
dibanding mereka yang sudah bisa bekerja
di kantor-kantor berbekal kemampuan otak.
kalau memang ga bisa beli bensin,
jangan paksakan gaya hidup harus pakai kendaraan bermotor pribadi…
kalau pakai sepeda atau kendaraan umum lama, capek, mahal lagi!
memangnya kalau lama kenapa?
mengurangi produktifitas kerja?
emangnya ngaruh ya lama perjalanan dengan produktifitas kerja?
kalau tahu lama ya berangkat lebih pagi.
produktifitas kerja kan pengaruhnya dari kinerja kita di kantor,
bukan dari lama perjalanan kita menuju kantor.
percuma aja kalau perjalanan buru-buru, bisa sampai lebih cepet,
sampai di kantor cuma mbaca koran, ngopi, ngrokok, ps-an.
produktifitas apaan itu???? wkwkwkw…
kalau capek dan mahal, itu memang sulit.
karena itu masalah kualitas pelayanan sarana transportasi.
kalau sepeda, jelas capek ga bisa dihindarkan. tapi hasilnya juga ada, yaitu sehat.
kalau transportasi umum, nah ini…
semoga armada angkutan umum bisa lebih serius memperhatikan masalah ini.
masalah kenyamanan dan harga.
ya kalau ga mau capek dan mahal,
pake pertamax, bebas pake dah tuh mobil & motor.
ga dosa deh… (kalo kata ketuanya MUI, bukan kata saya lho….hihihi…)
kenapa sih saya getol banget promosiin pertamax?
apa untungnya?
hahaha… yayaya.. saya gila jadi maklumi saja ya saya seperti ini…
sekali lagi,  “Segala perbuatan tergantung pada niatnya.”
kalau saya niatnya pake pertamax untuk amal jariyah gmn?
wkwkw….
saya niatkan setiap rupiah subsidi yang tidak saya pakai,
semoga dialihkan sebagai subsidi biaya pendidikan.
jadi, kalau ada anak yang mendapat ilmu karena subsidi pendidikan itu,
lalu mengamalkan ilmu tersebut, semoga amalnya mengalir juga ke saya.
atau kalau dipakai sebagai subsidi biaya ibu melahirkan,
semoga setiap anak soleh/solehah yang dilahirkan dari ibu yang mendapat subsidi
bisa mengalir pahalanya ke saya juga..
dan kalau dengan subsidi yang tidak saya pakai itu,
kemudian menjadikan rakyat Indonesia ini menjadi makmur,
semoga setiap ucapan syukur semua rakyat Indonesia
bisa menjadi pahala untuk saya juga..aamiiin…
dan kalau subsidi yang tidak saya pakai kemudian disalahgunakan,
saya yakin siksa-Mu amatlah berat.
Allah Maha Penyayang, Allah juga Maha Mengetahui, Allah Maha Pemurah.
Semoga Engkau berkenan dengan niat hamba-Mu yang dhoif ini ya Allah.
aamiin…
cukuplah aku dan Engkau yang setuju dengan niatku ini.
saya hanya berusaha berbuat kebaikan menurut prespektif saya,
salah duanya yaitu mendonorkan darah dan menggunakan pertamax.
dan saya yakin, “Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Allah tidak pernah mengingkari janji.
termasuk janji “…melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”

saya yakin itu, 1000% yakin.
semoga Allah meridhoi saya dan kita semua,
untuk menjadi milyarder pahala dan harta dunia akhirat. aamiin…

Posted on 07/28/2011, in Islam, Typps N' Trique and tagged . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar