Para Pecundang Masa Depan

Kampus dikatakan sebagai tempat generasi muda kritis,  idealis, mempunyai semangat juang dan menggiatkan berbagai pergerakan kegiatan sosial. Sekarang kampus cenderung sepi dari aktivitas kemahasiswaan, karena kebanyakan mahasiswa berkutat pada kuliah semata.

Itulah yang menjadi bahasan sekarang. Kita sebagai mahasiswa tidak bisa menolak segera argumen di atas. Kita sebagai mahasiswa juga tidak boleh semena-mena melihat kenyataan sekarang.

Bahkan banyak pergerakan yang dulu ada saat era reformasi sekarang luntur “ ada yang bilang para aktivis sudah mati “. Semuanya itu tergantung kita sendiri dan pada diri kita sendiri. Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana agar kita tidak disebut sebagai pecundang masa depan.

Jika kita menggambil kata pecundang berarti kita juga harus mengambil kata pemenang. Jika kita kenal Mario Teguh pasti pernah mendengar kata-kata “ Pemenang selalu menjadi bagian dari solusi, sedangkan Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.”

Ingat bahwa kita adalah seorang sarjana nantinya. Jangan sampai kita menjadi seorang pecundang di masa depan nantinya. Kita harus membuktikan bahwa mahasiswa masih mempunyai taji dan semangat revolusi.

Untuk mengakhiri tulisan ini saya melihat bahwa pemenang akan selalu membuat komitmen-komitmen untuk sebuah semangat dan  perubahan. Sedangkan seorangpecundang akan membuat janji-janji yang mungkin tidak akan ditepati. Jika nantinya pecundang menjadi seorang pejabat maka dia akan membuat janji-janji tapi jarang ditepati, malah melakukan korupsi.

Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik daripada dia.Sedangkan pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain. Semua adalah pilihan kita. Contoh sudah ada di depan kita banyak pejabat yang sudah menjadi pecundang. Dia (pejabat yang terhormat) dulunya adalah seorang mahasiswa.

Apakah kita akan mewarisi sifatnya sebagai pecundang ? Ataukah akan menghilangkan dan mengubahnya ? semua itu pilihan kita. Masa depan bangsa ini terletak ditangan pemuda dan mahasiswa pada umumnya.

Posted on 07/28/2011, in Kegilaan Dunia, Opini. Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. yaa..
    kita “bukan” pecundang masa depan…!!!
    salam…!!

Tinggalkan komentar